JANGAN ASAL BICARA TENTANG SYARIAT ISLAM

Jumat, 19 September 2008

Penulis : M Sahlan Attazkiyah
Tulisan ini pernah dimuat di Blog Media Asa Borneo, yang mana tulisan ini ditujukan buat mereka yang memperjuangkan syariat tapi melupakan hakikat syariat itu sendiri.

Terima kasi buat :
Pamanda Alm Imam Jumali Dan Pamanda Alm Habib Muhammad yang mana sampai saat ini aku belum sempat berziarah ke makam beliau di keraton Pontianak, juga buat adik sepupuku Syech Sholahuddin bin Habib Muhammad di Jawa Timur

JANGAN ASAL BICARA SOAL SYARIAT ISLAM

Istilah syariat mempunyai arti Hukum, karena penyebutan ini selalu identik dengan agama (islam) maka secara umum istilah syariat bisa diartikan hukum Tuhan atau hukum yang ditegakkan atas dasar hukum Tuhan. sejak dulu syariat Islam (maaf) mempunyai daya nilai jual yang tinggi bagi para akltivis Islam, berbagai kepentingan masuk menjadi satu sehingga kini tidak jelas syariat Islam yang bagaimana yang harus ditegakkan. Penegakkan syariat yang diperjuangkan saat ini lebih berpijak pada kata JIHAD yang menjurus pada pengertian yang serampangan, sehingga muncullah orang-orang bodoh seperti Imam Samudra, Amrozi serta Mukhlas yang yang mengartikan jihad secara brutal, membantai tanpa membedakan siapa yang akan diperangi dan siapa yang wajib dilindungi. Pengertian jihad untuk penegakkan syariat Islam yang dilakukan oleh berbagai golongan saat ini cenderung mengartikan jihad secara kasar yakni : Perang !, melihat situasi yang seperti ini, sebagian kelompok yang menamakan dirinya Mujahid versi baru, memunculkan gagasan baru untuk melampiaskan apa yang menjadi keinginannya dengan membuat berbagai doktrin dan melakukan berbagai macam tindakan diantaranya :

1. Jihad yang berarti perang melawan non muslim pada zaman sekarang hukumnya Fadlu ain untuk seluruh dunia, tidak perlu izin orang tua ataupun amirul mukminin.

2. Mereka menilai negara-negara didunia pada zaman sekarang ini masih merupakan daulah kuffah (diluar Islam ) belum ada daylah Islamiyah (negara Islam), karena itu wajib berperang untuk menegakkan daulah Islamiyah

3. Mengkafirkan pemimpin secara mutlak yang tidak menerapkan hukum Islam dan mengajak umat harus keluardari pemimpin yang Zhalim.

3. Menghina dan melecehkan ulama salaf yang tidak ikut melancarkan peperangan seperti yang mereka hendaki

4. Melihat saudaranya yang dibantai, mereka meluapkan kemarahan dengan melakukan Peledakan, merusak kantor (kedutaan), dan bangunan milik non muslim, membakar Gereja, bahkan semboyan yang mereka gunakan bahwa : MEMBUNUH ORANG AMERIKA ADALAH TANDA KEIMANAN DAN TAUHID. Mereka melakukan unjuk rasa dikantor dubes dan lainnya.

5. Mereka mengangkat Imam sementara yang dianggap mampu menyelesaikan sengketa umat untuk menjadi khalifah pada masa depan

6. Menjauhkan umat dari pemahaman salaf karena ulama salaf tidak mendukung keinginan mereka (Ulama salaf kebanyakan meentang argumen sembrono mereka,)
Mereka meremehkan dakhwah tauhid, mereka pusarkan tauhid hikimiyah, mengajak umat untuk mendirikan daulah Islamiyah

Itulah mimpi kosong mereka !!, jika kita amati pemikiran tersebut tidak lepas dari dari Fikrah sesat Khawarij, sebagaimana yang disimpulkan oleh Syaik Fauzan Al Fauzan bahwa prinsip Khawarij ada 3 : pertama mengkafirkan orang Islam, Dua, tidak taat pada Waliyul amri (Pemimpin dalam hal ini presiden yang muslim ), Ketiga, Menghalalkan darah kaum muslimin (liat mereka yang membunuh dengan bom bunuh diri bukankah yang muslim yang tidak tahu menahu juga terbunuh).

Oleh karena itu siapapun yang mempunyai keyakinan seperti itu, ia dinamakan khawarij walaupun tidak mengatakan atau mengamalkan (lihat Al Ijabah Al Muhimmah Fii Masyakiil Muimmah, Shalih Al Fauzan hal 9) Untuk menegakkan syariat islam bukan dengan cara kekerasan, demontrasi, melempar telur busuk di kedubes dan hal-hal lain yang bisa menimbulkan masalah baru. Yang perlu kita lakukan adalah Jihad nelawan hawa nafsu, Intropeksi diri sejauhmana kita memahami Islam dengan benar dan itu hanya bisa dilakukan dengan cara :

1. Kembali kepada Al-Quran dan Sunnah yang Shahih dengan pemahaman shalafus shalih yang benar (rido Allah beserta para Ulama Salaf dan para salafiyyin)

2. Tashiyah yaitu memurnikan ajaran Islam dari segala macam noda Syrik, Bid'ah, khurafat serta gerakan-gerakan dan ajaran-ajaran yang merusak agama Islam

3. Tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni
Menhidupkan pola pikir ilmiah, berdasarkan Alqur'an dan As sunnah dengan pemahaman shalafus shalih

4. Mengajak kaum muslimin untuk hidup Islami sesuai dengan manhaj Ahlussnunnah wal jamaah

Jika itu kita terapkan pada diri kita, keluarga kita serta masyarakat muslim secara umum maka secara tidak langsung kita telah menegakka syariat Islam, bukan dengan hal-hal yang hanya membawa kerusakan yand pada akhirnya pemerintahlah yang menanggung beban biayanya yang mana justru biaya tersebut dari rakyat indonesia sendiri..

Pertanyaanya adalah : bagaimana mungkin kita bersikeras untuk menegakkan syariat islam di indonesia sementara yang berteriak sendiri belum memahami islam dengan benar, yang bid'ah dibilang sunnah, yang sunnah dibilang bid'ah !! sementara sebagian lain sibuk dengan semboyan konyol dan bodoh : Jihad dengan Bom Bunuh diri, padahal Nabi Saw dengan tegas mengatakan bahwa mati bunuh diri akan masuk neraka (HR MUSLIM 5587)

Mereka yang berteriak saja masih ada yang menolak hadist Ahad, padahal bagian syariat ada dalam hadist tersebut, bagaimana mungkin mereka akan bisa menegakkan syariat islam secara nasional, secara kelompok saja mereka masih menolak !

3 komentar:

Anonim mengatakan...

kalo diterapkan dengan benar, saya rasa tidak ada yang salah dengan Syariat Islam, Islam adalah Rahmatan Lil Alamin, bahkan Panglima perang Salahudin Al Ayubi menunda perang karena King Arthur sedang sakit dan datang secara diam2 ke istananya untuk sekedar membantu mengobatinya.

bahkan sutradara barat pun mengakuinya lewat film Kingdom of Heaven yang menunjukkan betapa santunnya Salahudin.

Islam menjaga keamanan orang non muslim seperti juga menjaga keamanan orang muslim.

RIZKO

ATTAZKIYAH MEDIA mengatakan...

Permasalahannya disini adalah, jalan menuju penerapan syariat yang kadang menyimpang dari makna sebenarnya, seharusnya syariat diterapkan dalam kondisi masyarakat muslim mengetahui dengan benar ajaran yang terkandung dalam islam secara murni tanpa adanya bid'ah yang sesat, seperti apa yang disabdakan Nabi :"KULLU BID'ATIN DHOLALLAH" setiap bid'ah adalah sesat !!

tetapi yang kita justru mereka yang menamakan golongan atau kelompok islam tertentu tidak mengubris masalah ini, padahal bid'ah juga menyangkut masalah tauhid kenapa ? karena kadang tauhid seseorang masih terkandung unsur syirik dan khurafat.

Imam Malik berkata : barang siapa mengadakan sesuatu hal yang baru dalam agama dan ia mengangap baik maka sama saja dia telah menuduh muhammad telah menghianati risalahnya

Syariat Islam adalah hukum mutlak dari Allah Swt dan memang benar WAJIB diterapkan oleh mayoritas muslim, namun disini kita lihat syariat yang bagaimana yang mesti ditegakkan dulu ? bukankan banyak saudara kita yang ngaku muslim tapi tauhidnya jelek ?

Contoh yang anda sebutkan adalah moralitas ya benar Islam adalah Rahmatan Lilalamin Allah juga berfirman : INNAD DINNA INDAL LAHIIL ISLAM, tetapi ayat ini sebagian digunakan untuk mengfrontir keinginan mereka yang ingin menegakkan daulah Islam tanpa mengerti hukumnya

Syariat islam harus dibangun dari masyarakatnya dulu baru kemudian para pemimpin kemudian barulah diterapkan dalam hukum negara dan untuk indonesia sebenarnya daulah itu sudah ada, bukankan nabi ketika ingin menyerang suatu kaum tetapi beliau menghentikan serangannya karena mendengar suara adzan didaerah tersebut? nah itulah dimana azdan berkumandang maka disitulah daulah islamiyah secara umum telah berdiri

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template Newspaper II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP